Fajar Herianto

Riwayat Hidup Girard Desargues - Perintis Geometri Proyektif


Tidak banyak yang dapat diketahui tentang kehidupan Desargues. Keluarga (pihak ayah maupun pihak ibu) adalah keluarga kaya selama beberapa generasi. Profesi keluarga adalah pengacara atau hakim di Paris maupun di Lyon (kelak menjadi kota terbesar kedua di Perancis). Desargues sering pergi ke Paris dalam hubungannya dengan proses hukum guna pemulihan hutang. Meskipun bangkrut, keluarganya masih memilihi beberapa rumah besar di Lyon, puri di dekat desa Vourles dan kastil kecil yang dikelilingi oleh tanaman anggur.

Pendidikan Desargues tidak pelak lagi cukup tinggi dan mampu membeli buku-buku yang dia inginkan dan mampu menikmati kesenangan apapun yang ingin dia reguk. Sebagai penemu, Desargues, merancang tangga spiral dan pompa model baru, tapi minat utama adalah geometri. Dia menemukan sesuatu yang baru, berbeda dengan geometri Yunani, yang sekarang dikenal dengan nama “proyeksi” atau geometri “modern.”

Revolusi Geometri
Kerucut (Conic) dari Apollonius menarik perhatian orang lapangan dengan imajinasi luar biasa – Girard Desargues, seorang arsitek dan Insinyur militer di Lyon. Beberapa tahun dia memang tinggal di paris. Masuk kelompok Mersenne, tapi pandangan tentang peran perspektif dalam, arsitektur dan geometri tidak manraik hatinya. Kembali ke Lyon dan bekerja dengan tipe matematika baru rekaannya sendiri. Hasilnya adalah sebuah buku bagus tapi tidak sukses dalam peredarannya. Dasar pemikiran karya Desargues adalah penyederhanaan – merupakan inspirasi perspektif dari seni Renaikssance dan persepsi kontinuiti dari [Johannes] Kepler. Sebuah pemikiran sederhana. Semua orang mengetahui lingkaran.

Jika dilihat dari samping seperti ellips atau bayangan lampu yang terpantul di dinding dapat berbentuk lingkaran atau ellips. Kerucut-kerucut yang diolah Desargues menjadi indah, meski “bahasa” yang digunakan tidak konvensional. Geometri proyektif memberi manfaat lebih besar bagi generalisasi geometri metriks dari Apollonius, Desartes dan Fermat. Matematikawan saat itu tidak hanya gagal memahami geometri baru ini, mereka justru secara aktif menentangnya sebagai aliran matematika yang berbahaya dan tidak wajar.

Karya-karya Desargues terkesan praktis dengan judul-judul seperti: Perspective (1636), 
Pemotongan batu untuk membangun gedung (1640) dan Penunjuk waktu terbuat dari batu/sundial (1640). Beberapa salinan karya Desargues dicetak di Paris pada tahun 1639, namun hanya satu yang dapat diselamatkan, dan ditemukan kembali pada tahun 1951. Penyebab semua itu adalah karyanya tidak diterima oleh kalangan matematikawan. Cara yang dipakai Desargues untuk memasyarakatkan karya-karyanya adalah lewat surat yang dikirim kepada teman-teman. Karya-karya itu hampir semua hilang sampai tahun 1847, namun salah satu salinan dibuat oleh Phillippe de Lahire, salah seorang pengagum Desargues ditemukan di perpustakaan Paris.


Karya-karyanya tidak untuk konsumsi ilmuwan, yang mengikuti penjelajahan imajinasi, tapi metematikawan ‘lapangan’ dan ahli-ahli mesin, yang sulit memahami makna dari karya-karyanya. Istilah-istilah yang digunakan, karena ilmu baru, banyak diambil bidang ilmu-ilmu lain yang sudah mapan. Sekali lagi, metode proyektif tidak sejalan dengan jaman, yang memberi tepukan hanya pada kemajuan aljabar dan analisis.
Descartes adalah teman Desargues ketika sekolah di La Rochelle, tapi saat mendengar bahwa temannya memperlakukan kerucut tanpa memakai aljabar, membuatnya sangat bingung. Baginya tidaklah mungkin menyatakan hal apapun tentang kerucut yang lebih mudah diekspresikan dengan menggunakan aljabar.

Kehebatan aljabar masih terlalu kuat untuk dikalahkan oleh keindahan geometri proyektif sehingga hampir dua abad tidak pernah dikenal. Desargues mengemukakan theorema bukan untuk diterbitkan tapi dikirim ke teman, “Tukang gambar”, guru perspektif sekaligus pengikutnya, Abraham Bosse (1602 – 1676). Bosse menuliskan karya-karya (termasuk theorema) Desargues sebagai penghargaan dan pujian baginya, namun baru pada abad ke-19 menjadi salah satu proposisi dasar dalam geometri. Kelak proyeksi atau geometri “modern” ini diperbaharui oleh Gaspard Monge (1746 – 1818) dengan tambahan geometri deskriptif, teknik yang kemudian menjadi lazim dalam menggambar proyeksi.


Sumbangsih
Karya Desargues merupakan perintis bagi geometri proyektif, yang pada jamannya dianggap “ilmu” aneh. Dalam perkembangannya kelak – mendapat campur tangan Monge – sebelum menjadi geometri deskriptif yang sekarang banyak digunakan untuk menggambar gambar-gambar teknik/rekayasa.

Posting Komentar

Fajar Herianto

{facebook#https://www.facebook.com/fajarcintalia} {twitter#https://twitter.com/HeriantoFajar} {google-plus#https://plus.google.com/u/0/118173459679605761698/posts} {youtube#https://www.youtube.com/user/aplikasiterunik} {instagram#https://www.instagram.com/aplikasiterunik/}

Formulir Kontak

Nama

Email *

Pesan *

Diberdayakan oleh Blogger.
Javascript DisablePlease Enable Javascript To See All Widget